Kamis, 03 Juni 2010

Story on usual day


Berawal dari seorang siswa yang berlari tergesa-gesa setelah turun dari angkuta umum (angkot) menuju satu arah, melewati tangga dan orang-orang yang sedang beraktifitas hingga sampai dibelokan terakhir ia berharap usahanya untuk tepat waktu tidak sia-sia. Namun apalah daya setelah berada di gerbang berwarna hitam yang ternyata sudah tertutup
dan sesosok pria tua gagah berkumis berdiri, berpangku tangan dan melihat anak itu dengan sorot mata tajam yang menandakan bahwa anak itu harus melakukan sesuatu sebelum diperbolehkan masuk ke dalam tempat dari yang sejak tadi ia tuju. Push-up sebanyak 10 kali adalah hal yang selalu sering ia lakukan, bukan karena ia rajin fitness melainkan karena itu hal yang harus ia lakukan sebagai hukuman atas ketidaktepatan waktu kedatangannya. Dengan mengalami hal itu ia belajar satu hal, bahwa yang ia lakukan adalah SALAH dan untuk esok hari dan seterusnya ia tidak boleh terlambat lagi, ia harus menjadi lebih baik dari kemarin dan hari ini. Bukan hanya dari ketepatan waktu, tapi dalam segala hal. Karena menjadi lebih baik bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Setelah selesai push-up ia pun menyadari semuanya. Dan ternyata saat ia menatap wajah orang yang sejak tadi bediri memperhatikannya, pak tua itu tersenyum ramah dan membukakan gerbang dengan senang hati hingga sebuah kalimat terdengar,"besok jangan terlambat lagi, ya!! Mendengar hal tersebut anak itu pun tersenyum dan menjawab,"Iya, pak satpam!" Dan ia pun melangkakan kaki untuk menjadi lebih baik ke dalam tempat yang sejak tadi ia tuju. Yah, begitu jelas namanya karena tertulis dengan huruf hitam dipapan yang cukup besar, SMP Negeri 10. Share

0 komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu


ShoutMix chat widget